cover
Contact Name
Cicilia Widiyaningsih
Contact Email
sisilwindi@gmail.com
Phone
+6281213873428
Journal Mail Official
marsi@urindo.ac.id
Editorial Address
Grand Regency Blok B4/5, RT 006/RW 022, Padurenan, Mustika Jaya
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
ISSN : 26856298     EISSN : 26856328     DOI : https://doi.org/10.52643/marsi.v5i2
MARSI (Indonesian Hospital Administration and Management Journal) focuses on research and review of research related to hospital management that is relevant for the development of hospital management theories and practices in Indonesia and Southeast Asia. MARSI covers a variety of research approaches, namely: quantitative, qualitative and mixed methods . MARSI focus is related to various themes, topics and aspects of accounting and investment, including (but not limited to) the following topics: Hospital management Hospital Accounting Health Service Management Health Insurance Health policy Management of Puskesmas Drug Care Pharmacy Medico-Legal, and Ethics
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia" : 10 Documents clear
Determinan Penyebab Keterlambatan Rekam Medis Pada Poli Penyakit Dalam Di RSAU DR. Esnawan Antariksa Jakarta Tahun 2019 Nurillah Isnaeni Yusuf; Cicilia Windiyaningsih; Soedarto Soepangat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.557 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.801

Abstract

Bagian terdepan dalam pelayanan di rumah sakit adalah bagian pendaftaran yang masuk ke dalam unit rekam medis. Pelayanan rekam medis sebaiknya harus cepat dan tepat agar pasien dapat segera mendapatkan penanganan yang dibutuhkan. Kecepatan pelayanan rekam medis dari pendaftaran hingga proses distribusi dapat dinilai dengan cara melihat respon time pelayanan. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian petugas pendaftaran, pengambilan, dan distribusi di Unit Rekam Medis berjumlah 96 orang. Sampel 96 rekam medis pasien yang diambil dengan tehnik accidental sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dengan menampilkan mean, median, modus, dan standar deviasi waktu penyediaan rekam medis dan bivariat dengan menggunakan uji Regresi Linear.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap keterlambatan penyediaan rekam medis poli penyakit dalam yaitu kompetensi keterampilan petugas pendaftaran, sedangkan variabel yang tidak berpengaruh yaitu karakteristik petugas. Variabel yang bepengaruh paling dominan terhadap keterlambatan penyediaan rekam medis poli penyakit dalam RSAU dr. Esnawan Antariksa adalah keterampilan petugas pendaftaran dengan nilai (p=0,029). Masih ditemukan keterlambatan penyediaan rekam medis dengan waktu > 10 menit sebanyak 34,4%. Perhitungan variabel keterampilan petugas pendaftaran mendapatkan nilai p=0,029 artinya p<0,05 sehingga faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap keterlambatan penyediaan rekam medis di poli penyakit dalam. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asmuni, S (2009) di RSU dr. Pringadi Medan yang menunjukkan bahwa variabel keterampilan berpengaruh terhadap waktu tunggu pasien dengan (p=0,035). Sedangkan tidak ditemukan pengaruh yang bermakna dari variabel lainnya seperti karakteristik petugas, pengetahuan dan komunikasi petugas. Kata kunci           : Penyediaan rekam medis, karakteristik, kompetensi, respon time.
Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kegiatan Supervisi Terhadap Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap RS Pusat Otak Nasional Dheanira Hedyastuti; Sri Rahayu; Alih Germas
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.113 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.802

Abstract

Komunikasi efektif termasuk kedalam salah satu unsur dari enam target keselamatan pasien. Hal ini tertuang pada Permenkes Nomor 11 /MENKES/ PER/ II / 2017  dan KARS 2012.  Kesalahan komunikasi akan membahayakan keselamatan pasien. Komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang jelas, akurat, lengkap serta mudah dimengerti oleh penerima pesan atau pasien sehingga kesalahan dapat diminimalisasi dan keselamatan pasien tercapai. SBAR merupakan tehnik komunikasi yang digunakan antar tenaga kesehatan. Penerapan komunikasi SBAR sudah dilaksanakan namun belum secara utuh. Budaya organisasi dan Kegiatan supervisi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi penerapan komunikasi SBAR. Budaya organisasi memegang peranan penting pada keberhasilan organisasi tersebut untuk meraih prestasi sesuai dengan tujuan, visi dan misi serta menjadi tuntunan karakter sesuai ciri khas organisasi bagi karyawan. Kinerja perawat dipengaruhi oleh budaya organisasi yang kuat dan baik. Supervisi (penyeliaan) adalah Suatu pemantauan, pemeriksaan dan pengontrolan yang dilakukan secara langsung dan periodik oleh “bos” terhadap “staf” dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga jika ditemukan masalah dapat langsung dibantu untuk mengatasinya. Kegiatan penyeliaan oleh kepala ruangan diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh budaya organisasi dan kegiatan supervisi kepala ruangan terhadap penerapan komunikasi SBAR Perawat di Ruang Rawat Inap RS. PON. Penelitian kuantitatif dengan pengambilan data cross sectional study. Populasi perawat di ruang rawat inap sebanyak 128 responden. Besar klasifikasi jenis kelamin didominasi kaum perempuan 109 orang (85,2%), kategori usia  dewasa awal (21- 30 tahun) yaitu 92 orang (71.9%),Rata-rata perawat pelaksana di ruang rawat inap RS PON berpendidikan D III yaitu 67 orang (52.3%). Status pegawai didominasi  PNS 118 orang (92.2%) dengan lama kerja 12-60 bulan yaitu 70 orang (54.7%). Tidak ada hubungan budaya Organisasi dengan Penerapan Komunikasi SBAR sig (0,401), pearson correlation (0,075). Ada pengaruh negatif hubungan kegiatan supervisi dengan penerapan komunikasi SBAR sig (0,001), pearson correlation(-0,282) dan persamaan regresi Y= 88,820 – 0,483X. Kata kunci :Budaya organisasi, kegiatan supervisi ,komunikasi SBAR,RS.PON
Pengembangan Strategi Pemasaran Medical Check Up (MCU) Di Rumah Sakit Anna Medika Bekasi Untuk Meningkatkan Pendapatan Ingkem Mulyasari; Alih Germas Kodyat; Cicilia Windiyaningsih
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (995.281 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.799

Abstract

Setiap rumah sakit harus dapat membuat suatu strategi pemasaran yang tepat dan dapat membuat suatu perencanaan untuk dapat bersaing dimasa sekarang dan akan datang Strategi tersebut diperlukan untuk dapat meningkatkan daya saing diantara perusahaan yang sejenis. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi yang tepat bagi rumah sakit/klinik adalah dengan analisis SWOT dan matriks TOWS dapat digunakan untuk menyebarkan strategi yang dikembangkan dalam rangka untuk menjadi sukses di lingkungan global di masa depan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitik. Hasil penelitian ini RS Anna Medika Bekasi berada kuadran I (SWOT) dan pada sel V (TOWS)  yaitu dalam posisi hold & maintain. Strategi yang umum dipakai pada posisi tersebut adalah strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar. Alternatif strategi pemasaran tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan terintegrasi. Pengembangan strategi pemasaran juga diperlukan karena setiap tahunnya kondisi eksternal maupun internal senantiasa mengalami perubahan. Diperlukan pula dukungan manajemen puncak dan pembentukan tim khusus pemasaran MCU agar strategi pemasaran tersebut dapat berjalan lebih optimal.Kata Kunci : strategi pemasaran, eksternal, internal
Strategi Pemasaran Layanan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Tingkat II Udayana Denpasar Tahun 2020 I Nyoman Linggih
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.847 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.800

Abstract

Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler dan Keller, 2006).  Saat ini rumah sakit  sudah bergeser ke arah profit oriented, hal ini karena masuknya Indonesia dalam persaingan pasar bebas yang mengharuskan kita merubah cara pandang terhadap rumah sakit. Jumlah rumah sakit yang semakin meningkat membuat rumah sakit bersaing untuk meningkatkan BOR. Tujuan penelitian menyusun strategi pemasaran layanan rawat inap dalam upaya meningkatkan penjualan ruang rawat inap Rumah Sakit Tk II Udayana. Metode Penelitian  ini adalah Operational Research,  menggunakan metode  kualitatif dengan informan penelitian terdiri dari direktur, manajemen SDM, kepala instalasi rawat inap, kepala keperawatan, humas, dokter, perawat, dan  40 orang pasien rawat inap RS Tk II Udayana. Dalam penelitian ini dipakai teknik wawancara menggunakan pedoman wawancara. Selanjutnya ditetapkan faktor-faktor kritis untuk dianalisa melalui FGD (Focus Group Discussion) untuk menentukan bobot (weight) dan rating dari setiap faktor-faktor kritis, sehingga dapat dilakukan analisa dengan menggunakan EFE Matrix dan IFE Matrix selanjutnya dengan QSPM  Hasil sesuai dengan hasil analisa penelitian untuk prioritas strategi pemasaran bagi layanan rawat inap Rumah Sakit Tk II Udayana adalah dengan Penetrasi Pasar (Market Penetration).Kata kunci : Strategi Pemasaran, QSPM, Penetrasi Pasar
Hubungan Komunikasi, Kesehatan Dan Pengembangan Karir Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit DIK PUSDIKKES KODIKLAT TNI AD 2020 Beneita Widiyanti Sonda
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.339 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.1041

Abstract

 INTISARI: Latar Belakang: Rumah sakit di era global telah menjadi industri yang harus mampu bersaing dengan memberikan pelayanan prima. Pelayanan prima berkaitan dengan kinerja sumber daya manusia, dan kinerja dipengaruhi oleh kualitas kehidupan kerja. Bentuk rumah sakit yang terkenal adalah bentuk rumah sakit umum, walaupun saat ini semakin banyak rumah sakit dengan ciri khusus seperti rumah sakit militer juga memberikan pelayanan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja perawat di ruang rawat inap Dik Pusdikkes Kodiklat RS TNI AD yang dipengaruhi oleh komponen komunikasi, ketersediaan fasilitas dan pengembangan karir.Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional; melihat hubungan antara variabel independen dengan dependen pada 46 responden perawat di ruang rawat inap dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas serta memenuhi asumsi normal, selanjutnya dilakukan uji regresi linier sederhana.Hasil: Komunikasi p-value 0,000, ketersediaan fasilitas (wellness) 0,000 dan pengembangan karir 0,296. Ada hubungan yang signifikan antara komunikasi dan ketersediaan fasilitas (wellness) dengan kinerja perawat di ruang rawat inap, sedangkan pengembangan karir tidak memiliki hubungan yang signifikan. Variabel yang mempengaruhi kinerja perawat memberikan kontribusi 47%.Kesimpulan: Pengembangan karir tidak berhubungan dengan kinerja karena mayoritas responden yang digunakan adalah karyawan kontrak, dengan masa kontrak tetap selama satu tahun, mungkin hal inilah yang mempengaruhi mengapa pengembangan karir tidak berhubungan dengan kinerja.Saran: Perlu adanya review oleh pihak rumah sakit terhadap sistem kontrak kerja petugas.Kata kunci: kualitas kehidupan kerja, komunikasi, kebugaran, pengembangan karir, kinerja
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Guna Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumkital Marinir Cilandak Suryantoko Suryantoko; Agnes Agnes; Achmad Faisol
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.712 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.999

Abstract

Pelayanan kesehatan pada rumah sakit diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat. Pelayanan kesehatan memiliki bentuk dan jenis yang ditentukan oleh pengorganisasian pelayanan, ruang lingkup kegiatan, dan sasaran pelayanan kesehatan. Sesuai Permenkes Nomor 82 Tahun 2013 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan penerapan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS merupakan tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi analisa dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit. Penerapan SIMRS di Rumkital Marinir Cilandak perlu terus ditingkatkan baik pada brainware, hardware, dan software. Penelitian menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan menggunakan Teknik analisis Soft System Methodology (SSM) dan pengolah data dengan Software Nvivo 12. Pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi literatur terkait penerapan SIMRS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SIMRS di Rumkital Marinir Cilandak bermanfaat dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Kata Kunci: Sistem Informasi Manajemen, Mutu Pelayanan Rumah Sakit, Soft System Methodology
Gambaran Manajemen Keselamatan Pasien di RSGM Unimus Berdasarkan Agency For Health Research And Quality Care (AHRQ) Dwi Windu Kinanti; Retno Kusniati
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.925 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.949

Abstract

ABSTRACTBackground: RSGM Unimus is a dental and oral hospital that has been operating since 2019. Building a culture of patient safety in the hospital is the responsibility of all staff in the hospital to patients. Patient safety is a system by which the hospital makes patient care safer. Efforts to minimize the occurrence of patient safety incidents, hospital management needs to build a patient safety culture to improve the quality and service of patients in the hospital. Hospital patient safety can be measured using the Hospital Survey on Patient Safety Culture issued by AHRQ (Agency for Health Research and Quality Care). In this case, patient safety culture is measured from the perspective of medical personnel and staff in the hospital. Objective: Describe patient safety at RSGM Unimus based on AHRQ according to dentists, young dentists and medical staff. Method: This type of descriptive quantitative research with a cross sectional research design, determining the sample using the Proportionate Startified Random Sampling technique using the Slovin formula obtained 65 respondents. Result: 6 Dimensions of patient safety according to AHRQ get a positive response including: Dimension 1 Internal cooperation (88.2%), Dimension 2 Manager / supervisor (90.76%), Dimension 3 communication (90%), Dimension 4 reports of errors in action (82.56%), Dimension 5 patient safety rate (92.30%), Dimension 6 overall hospital management (87.41%). The majority of positive responses (> 75%) in human resources at RSGM Unimus support patient safety culture. Conclusion: The culture of patient safety at RSGM Unimus can be said to be very good, meaning that RSGM Unimus supports the culture of patient safety and has carried out patient safety very well.Keywords: Patient Safety, AHRQ (Agency for Health Research and Quality Care)
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Karyawan Di RS Kartika Kasih Sukabumi Hans Widjaja Putra; Cicilia Windiyaningsih; Nurcahyo Andarusito
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.404 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.994

Abstract

Kartika Kasih Hospital experienced an increase in the number of patients in 2019 by 28.1% compared to 2018 and the number of BOR 78.6% this increase had an impact on decreased employee performance. The results of performance measurement in 2019 found that 59.5% of employees underperform. The research objective is to analyze and prove the effect of individual characteristics, motivation, work environment, and job satisfaction on employee performance. The applied research method, cross-sectional design with a sample of 122 employees out of 173 employees who fall into the inclusion criteria. The object of research at Kartika Kasih Hospital which is located at Jl.Jend. A Yani No 18 A, Sukabumi City in December 2019-July 2020. Collecting data with mental capacity tests and questionnaires that have been tested for validity and reliability. The results of the study using binary logistic regression analysis prove that education, length of work, mental capacity, work motivation, satisfaction, and work environment together have an effect of 33.7%. The mental capacity variable is the dominant variable having an OR value of 3,460 (95% CI, 1,145-10,457), the work environment variable has an OR value of 2,636 (95% CI, 1,080-6,434), the education variable has an OR value of 1,380 (95% CI, 0.508- 3,749), the length of work variable has an OR value of 0.398 (95% CI, 0.136-1.165), the motivation variable has an OR value of 0.187 (95% CI, 0.077-0.453) and the satisfaction variable has an OR value of 0.457 (95% CI, 0.193-1.083) ). There is no relationship between age, gender, and basic personality on performance. Suggestions for conducting regular evaluations to determine the mental capacity of employees to make positive changes, analyzing workloads with salary compensation, conducting good supervision, and evaluating motivation, satisfaction, and work environment
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pending Klaim Rawat Inap Oleh BPJS Di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat Tahun 2019 Cut Juli Muroli; Tri Budi W. Rahardjo; Ali Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.965 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.1040

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data klaim BPJS rawat inap, BPJS di RSAB Harapan Kita tahun 2019 terhadap 7572 berkas klaim rawat inap menunjukkan 972 berkas klaim yang dipending. Masih ada berkas klaim yang dikembalikan pada periode Januari - Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pending  klaim rawat inap. Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah Retrospektif dengan Mix Methode yang menggunakan penelitian Kuantitatif (analisisUnivariat, analisis Bivariat,analisis Multivariat)dan Kualitatif (Triangulasi sumber data). Sampel berkas pending klaim diambil secara random sebanyak 91 berkas dan wawancara sebanyak 13 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: Ketidaklengkapan resume medis 41,8% (38 berkas), ketidaktepatan pengkodean 48,4% (44 berkas yang tidak sesuai), ketidaklengkapan berkas klaim 29,7% (27 berkas yang tidak lengkap), regulasipengelolaan klaim BPJS rawat inap di RSAB Harapan Kita belum lengkap 61,5% (8 responden), pengetahuan petugas pelaksana 53,8% (7 responden), sarana dan prasarana di Instalasi Pelayanan Piutang dan Jaminan 61,5% (8 responden), serta monitoring dan evaluasi sudah dilaksanakan 100%.Kesimpulan dan saran: Sebaiknya pihak Manajemen RSAB Harapan kita perlu mengadakan pelatihan terhadap petugas koding untuk meningkatkan kompetensi, mengadakan sosialisasi secara periodik kepada DPJP tentang pengisian resume medis secara lengkap,mengadakan sosialisasi pada petugas pendaftaran tentan gkelengkapan berkas klaim,perlu adanya kebijakan internal mengenai pending klaim BPJS,adanya koordinasi dengan tim IT mengenai sarana dan prasarana serta monitoring dan evaluasi terhadap target keberhasilan dari klaim yang diajukan ke BPJS. Kata Kunci: berkas pending klaim BPJS, rawat inap, rumah sakit
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand Lumban Tobing Kota Sibolga Tahun 2019 Muhammad Mahadi Hasibuan; Arifah Devi Fitriani; Deli Theo
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.22 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.1029

Abstract

Citra Rumah Sakit sangat bergantung pada persepsi pasien atas kualitas pelayanan yang diberikan. Citra menjadi pembeda antara satu Rumah Sakit dengan Rumah Sakit lainnya. RSU dr. Ferdinand Lumbantobing merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah Kota Sibolga dengan Tipe B dan terakreditasi Paripurna. Sebagai Rumah Sakit Rujukan RSU Ferdinand Lumbantobing memiliki tingkat kepercayaan masyarakt yang rendah, hal ini dilihat dari tinkgat Bed Occupancy Ratio yang rerata di tahun 2016-2019 hanya berada di angka 32,5 %. Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rumah sakit yang menjalani rawat inap pada bulan juni 2019 di RSU dr. Ferdinand Lumbantobing Kota Sibolga yang berjumlah sebanyak 345 pasien. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa dari 4 variabel independen yang dianalisis, variabel profesi (p=0,001), efisiensi dan efektifitas (p=0,003), keselamatan pasien (p=0,001), dan kepuasan pasien (p=0,012) yang berpengaruh secara signifikan terhadap citra RSU dr. Ferdinand Lumbantobing Kota Sibolga. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat pengaruh antara variabel independen (profesi, Efisiensi & Efektifitas, keselamatan pasien dan kepuasan pasien) terhadap variabel dependen  ( citra rumah sakit).Disarankan bagi manajemen RSU dr. Ferdinand Lumbantobing Kota Sibolga perlu memberikan perhatian mendalam pada beberapa unsur kualitas pelayanan, Khususnya pelayanan administrasi, pelayanan klinis, IGD dan mengadakan pembaharuan dan penambahan sarana dan prasarana. Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Citra Rumah Sakit, Rumah Sakit

Page 1 of 1 | Total Record : 10